Catatan Mursyid: Kalung Api

Catatan Mursyid: Kalung Api

Ditulis pada: | Oleh:

"Barang siapa mengambil satu anak panah (sebagai upah) dalam mengajarkan Al-Qur’an maka pada hari kiamat Allah mengalungkan di tempat tinggalnya seutas tali dari api neraka jahanam" – Rasulullah Muhammad SAW.

Asal usul keluarnya hadits (sababul wurud) ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ubadah bin Shamit r.a. Sahabat Rasulullah SAW tersebut berkata, "Aku mengajarkan menulis dan mengenal Al-Qur’an kepada para ahlush shuffah. Kemudian ada seorang laki-laki yang menghadiahkan kepadaku sebuah anak panah, dan keadaanku memang sedang tidak mempunyai harta sedangkan aku harus memanah dalam berperang pada jalan Allah. Aku benar-benar berharap dapat bertemu Rasulullah SAW untuk menanyakan ihwal pemberian hadiah tersebut. Setelah aku datang menemui Beliau, maka aku pun bertanya, bahwa telah dihadiahkan kepadaku sebuah anak panah sebagai upah usahaku mengajarkan menulis baca Al-Qur’an. Beliau saw menjawab, “Jika engkau menyukai akan dibebankan kepadamu api neraka Jahanam, maka terimalah hadiah itu!”. Setelah itu Rasulullah saw mensabdakan hadits di atas.

اتَّبِعُوا مَن لَّا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ

Ikutilah orang yang tiada meminta balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk Allah. — Q.S. Yaasiin [36]: 21

أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّـهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ ۗ قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَالَمِينَ

Mereka adalah orang-orang yang telah diberi petunjuk Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah, aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur’an). — Q.S. Al-An'aam [6]: 90

وَيَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّـهِ ۚ وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الَّذِينَ آمَنُوا ۚ إِنَّهُم مُّلَاقُو رَبِّهِمْ وَلَـٰكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ

Wahai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepadamu (sebagai upah) atas seruanku ini, upahku hanyalah dari Allah, dan sekali-kali aku tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya. — Q.S. Huud [11]: 29

وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Dan aku sama sekali tidak meminta upah atas seruan-seruan itu, upahku tak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. — Q.S. Asy Syu'araa' [26]: 109, juga di ayat 127, 145, 164, 180.

ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّـهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۗ قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

Aku sama sekali tidak meminta upah kepadamu atas seruanku ini, kecuali al-mawaddata fil-qurba (kasih sayang dalam kekeluargaan). — Q.S. Asy-Syuura [42]: 23

Ditulis pada 12 Juni 2016.