Al-Hikam Pasal 108: Nikmat Penciptaan dan Pemberian yang Terus Menerus

َنْعَمَ عَلَيْكَ أَوَّلاً بِا لْإِيْجَادِ وَثَانِيًا بِتَوَالِي اْلإِمْدَادِ

"Dia telah memberikan padamu nikmat, yang pertama adalah nikmat penciptaan dan kemudian dipenuhi (disempurnakan) pemberian-Nya itu secara terus-menerus."

Syarah

Q.S. Luqman [31] : 20

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ

“Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.”

Tidak ada satu pun manusia yang diciptakan tanpa tujuan khusus. Semakin seorang hamba mendekat kepada-Nya, sang hamba akan semakin dijaga oleh Allah, dan ia akan semakin didekatkan kepada tujuan khusus penciptaannya. Namun demikian, Allah akan menutup jalan-jalan yang tidak baik bagi si hamba, hingga ia terjaga. Ia hanya berjalan pada jalan-jalan yang dimudahkan oleh Allah SWT baginya.

Allah memberikan nikmat lahir dan batin. Termasuk penyempurnaan aspek nikmat batin adalah ketika jiwa si hamba diberikan ‘aql dan nur ilmu. Tidak ada seorang pun yang bertemu dengan tujuan penciptaan yang menjadi amanahnya, tanpa ia disumpah untuk menolong Allah.